PARE ATAU PARIA |
Cara Menanam atau Budidaya Pare yang Benar baik di tanam di dalam pot ataupun polybag sangatlah mudah. Sebelum lebih jauh tentang bagaimana teknis cara budidaya pare yang benar, mari kita simak penjelasan tentang pare atau paria.
Apa itu Pare?
Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan dari buah pare yaitu dapat meningkatkan nafsu makan, dapat membantu membersihkan darah kotor bagi wanita yang baru melahirkan, melancarkan pencernaan, dan dapat mengeluarkan cacing kremi. Selain itu pare juga bermanfaat menyembuhkan beberapa macam penyakit, diantaranya yaitu menurunkan panas, meredakan batuk, menyembuhkan mencret (pada bayi), menyembuhkan penyakit kuning, dan menyembuhkan malaria.
Klasifikasi ilmiah Pare:
Adapun untuk klasifikasi ilmiah tanaman pare adalah sebagai berikut :
Kingdom | : | Plantae (Tumbuhan) | ||
Subkingdom | : | Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) | ||
Super Divisi | : | Spermatophyta (Menghasilkan biji) | ||
Divisi | : | Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) | ||
Kelas | : | Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) | ||
Sub Kelas | : | Dilleniidae | ||
Ordo | : | Violales | ||
Famili | : | Cucurbitaceae (suku labu-labuan) | ||
Genus | : | Momordica | ||
Spesies | : | Momordica charantia L. |
Prospek Bisnis Budidaya Pare
Jika lingkungan dimana Anda tinggal sangat kondusif untuk bercocok tanam, maka tidak ada salahnya Anda mencoba mengembangkan budidaya tanaman pare. Ini karena bisnis budidaya pare memiliki prospek atau masa depan yang cukup cerah. Kita bisa mengamati kegiatan perdagangan pare di pasar untuk mengetahui seberapa besar omset yang bisa kita raup.
Berdasarkan sebuah pengamatan yang telah dilakukan mengenai kebutuhan pare di sebuah pasar, diketahui bahwa dalam satu hari pasar tersebut memerlukan pare sebanyak 5 ton untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Apalagi buah pare dapat kita panen dalam jeda waktu yang relatif singkat, yakni sekitar 1 minggu saja. Akan tetapi Anda semua perlu mempelajari teknik budidaya pare agar dapat mengembangkan usaha ini dengan baik. Sebagai salah satu referensi, berikut kami sediakan beberapa materi tentang cara budidaya pare.
Persiapan Lahan Budidaya Pare
Pohon pare memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi dengan lingkungan sekitar, inilah yang menjadi keuntungan bagi kita yang ingin membudidayakan tanaman ini. Pohon pare yang bersifat merambat dapat hidup baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Lokasi yang paling ideal untuk membudidayakan pare yaitu di antara ketinggian 1 meter hingga 1500 meter dari permukaan laut.
Kemudian pengolahan tanah untuk ditanami pare dimulai dengan menggemburkan tanah dan membersihkan lahan dari berbagai tanaman liar. Proses ini sebaiknya dilakukan paling tidak sepuluh hari sebelum prosespenanaman pohon pare dilakukan. Penanaman pare dilakukan di atas guludan-guludan dengan lebar sekitar 200 cm dan jarak antar guludan selebar 75 cm dengan dalam 30 cm. Guludan yang kita siapkan sebaiknya mengarah atau membujur dari selatan ke utara untuk memaksimalkan penyinaran matahari sehingga proses fotosintesa berlangsung optimal.
Cara Penanaman Pare
Disini akan kami sampaikan teknik atau cara menanam bibit pare. Ada dua cara tanam yang bisa kita lakukan, tergantung di musim apa kita memulai proses penanaman. Jika penanaman dilakukan pada musim hujan maka sebaiknya kita menanam bibit yang berupa biji-biji benih pare. Akan tetapi kalau penanaman dilakukan pada musim kemarau, maka sebaiknya biji-biji benih tersebut disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di atas lahan.
Proses penanaman diawali dengan membuat lubang-lubang tanam di atas guludan. Jarak tanam yang dianjurkan yakni sekitar 80 cm x 80 cm. Selanjutnya kita juga harus mempersiapkan media rambat tanaman yang berupa kayu pada setiap pohon. Ketika telah berbentuk kecambah dengan beberapa helai daun, kita bisa menambahkan pupuk secukupnya untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sedangkan hama yang perlu diwaspadai yaitu hewan-hewan pemangsa tanaman, seperti tikus, burung, ulat, dan penyakit-penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun kurangnya nutrisi.
Berikut adalah cara teknis budidaya pare
1. Persiapan Lahan
Tanah dicangkul dan dibuat bedengan berukuran 1 x 30 m.Tinggi bedengan 10 cm. Jarak antar bedeng 120 cm . Diatas bedengan ditaburi dengan pupuk kandang10 – 15 ton, dan dolomit (kapur) bila tanah terlalu masam 1 – 2 ton sampai pH netral 6 – 6,5 kemudian diaduk dengan tanah sampai rata.Rapihkan kembali bedengan dan ratakan permukaan tanah. Lalu tutup dengan mulsa hp .
2. Penanaman
Tugal guludan sesuai jarak tanam.jarak tanam yang dipakai adalah dua baris tanaman perbedeng.Jarak tanaman yaitu 0,8 x 0,8 m atau 1x1m Tiap lubang tanam di isi 1 benih perlubang kemudian beri furadan secukupnya.Tutup lubang dengan tanah kemudian di siram. siap kan bibit semaian di polibag untuk mengganti biji yang tidak tumbuh.
3. Pemeliharaan
penyulaman
Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak sehat pertumbuhannya dengan benih baru. Penyulaman biasa dilakukan pada 1 MST Pengajiran Dilakukan pada 2 atau 3 MST sebaik nya disiap kan dari awal.Ajir terbuat dari bambu berukuran 2 x 200 cm, ditancapkan disisi pinggir tanaman dengan jarak 5 –10 cm, dan ditancapkan dalam tanah sedalam 20 –30 cm.Keempat ujung bambu disambungkan dengan bambu lain, juga tambahkan bambu lain dalam posisi melintang sehingga membentuk kotak kotakbujur sangkar/ istilah lain para- para.Penyiangan Penyiangan rutin dilakukan 2 minggu sekali secara manual dengan mencabuti ruput dan gulma yang tumbuh atau dengan dikored. disekitar lubang mulsa.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan selama 2 kali yaitu padaumur 3 MST dan 6 MST. Cabang – cabang dipotong dan diarahkan agar tunas tumbuh menyebar.sehingga produksi buahbisa maksimal. Pada saat 6 MST dilakukan pemangkasan pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi. Selain itu daun yang tua dibuang , begitu juga cabang yang rusak, patah atau terkena serangan penyakit.
Penyiraman
Pengairan dilakukan dengan mengairi dengan drip atau sentor langsung hingga keadaan air kapasitas lapang pada tanah , jika memakai mulsa usahakan penyiraman rutin tergantung pada kondisi tanah.
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan
. Rekomendasi Pupu k untuk Pare pada Tanah Mineral dengan Tingkat Kandungan P dan K Sedang (Maynard and Hocmuth, 1999)
Umur Urea ZA SP36 KCl Target pH6,5 Kg/ha/musim tanam
Preplant 47 100 311 56
-
2 MST 93 200 112
-
6 MST 47 100 56
MST = Minggu Setelah Tanam Pembungkusan Pare muda dibungkus untuk menjaga kualitas buah dan melindunginya dari serangan lalat buah dan serangga lain. Sebagai pembungkus dapat digunakan daun-daunan, kertas koran, plastik tipis atau bahanpembungkus lain. jika menanam 2 batang , tapi klo 1 ha ? apa petani mau membungkusnya? silah kan koment
SEBAIKNYA : gunakan PUPUK HANTU dan NPK JAGOTANI dari TEKNOLOGI JIMMY HANTU untuk memaksimalkan hasil , MASA PANEN BISA HINGGA 1 TAHUN LAMANYA BERDASARKAN PENGALAMAN PETANI DIDESA SEGAYAM KEC GELUMBANG
pemupukan yang baik menurut kami ialah di kocorkan atau siram
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian HPT dilakukan seperlunya saja bila terlihat gejala adanya serangga atau penyakit terlihat.Untuk tindakan preventif dilakukan penyemprotan insektisida seperti ALIKA dan PREVATHON 0,5cc/L air. Untuk mencegah penyakit embun bulu disemprotkan fungisida STARMYL WP SESUAI ANJURAN.
atau Dengan ramuan Tradisional jawa
Panen pertama biasanya dilakukan 2 bulan setelah tanam atau 8 MST panen berikut setiap 4-5 HARI sekali,Buah dipanen dengan menggunakan pisau atau gunting jangan dengan tangan. Pare disortir dan disusun tanpa banyak tumpukan karena mudah lecet